Jakarta (ANTARA) – Mari Elka Pangestu secara resmi ditunjuk sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral, setelah dilantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10).
Sebagai Utusan Khusus Presiden, Mari Elka Pangestu bertugas khusus dalam bidang perdagangan yang diberikan langsung oleh presiden di luar tugas-tugas yang sudah termasuk dalam struktur organisasi kementerian dan lembaga pemerintah lainnya.
Nama Mari Elka Pangestu sudah tidak asing dalam pemerintahan Indonesia, wanita yang lahir pada 23 Oktober 1956 ini pernah menjabat sebagai beberapa posisi menteri pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Beliau pernah menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2011-2014 dan sebagai Menteri Perdagangan Indonesia tahun 2004-2011.
Prof. Dr. Mari Elka Pangestu, B.Ec., M.Ec., memiliki latar belakang dan pengalaman sebagai seorang ekonom, ahli moneter, dan dosen. Ia lulus dari Bachelor dan Master of Economics dari Universitas Nasional Australia.
Selanjutnya, ia mendapatkan gelar Doktor atau Ph.D dari University of California, Davis dengan spesialisasi dalam ekonomi makro dan perdagangan internasional.
Pada periode 2020-Maret 2023, Mari Elka menjabat sebagai Managing Director of Development Policy and Partnerships di Bank Dunia, karena kemampuan dan dedikasinya dalam mendorong pembangunan ekonomi dan kerja sama internasional.
Mari Elka terlibat dalam organisasi seperti Ketua Dewan Pengawas di International Food Policy Research Institute (IFPRI), Washington DC.
Ia juga aktif sebagai penasihat Komisi Global untuk isu-isu global dan transformasi Geopolitik di Energy Transformation of International Renewable Energy Agency (IRENA), Abu Dhabi.
Mari Elka juga seorang akademisi saat ini sebagai Guru Besar Ekonomi Internasional di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia serta Ketua Senat Universitas Prasetiya Mulya.
Selain itu, Mari Elka juga sebagai Senior Fellow di Columbia School of International and Public Affairs, Adjunct Professor di Lee Kuan Yew School of Public Policy dan Crawford School of Public Policy, Australian National University. Dia juga Anggota Dewan Direksi di Centre for Strategic & International Studies, Jakarta (CSIS).
Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024