Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Investasi dan Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Yuliot Tanjung, tampaknya mengunjungi kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/10).
Dalam kesempatan tersebut, Yuliot Tanjung didampingi oleh pengusaha dan Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Todo Tua Pasaribu, yang kabarnya akan menjabat di Kementerian Investasi/BKPM.
Yuliot juga mengungkapkan bahwa mereka diberi arahan untuk menyederhanakan regulasi terkait kemudahan berbisnis atau berinvestasi di Indonesia.
“Ibaratnya kami menerima arahan dari Presiden terpilih, yang dimaksud adalah bagaimana kita dapat menyederhanakan regulasi terhadap pelaksanaan kegiatan berusaha,” kata Yuliot.
Penyederhanaan tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan hilirisasi yang diinginkan oleh Prabowo.
“Selama ini proses pelaksanaan kegiatan berusaha masih terasa cukup panjang, kami meminta untuk disederhanakan. Dengan adanya penyederhanaan tersebut, kami akan meningkatkan aktivitas ekonomi, termasuk hilirisasi yang diinginkan oleh Presiden terpilih,” tambahnya.
Sebenarnya siapakah Yuliot Tanjung dan bagaimana perjalanannya? Berikut adalah ulasannya.
Profil Yuliot Tanjung
Nama: Ir. Yuliot Tanjung, M.M.
Tempat, tanggal lahir: Padang Panjang, Sumatera Barat, 7 Oktober 1963
Jabatan: Wakil Menteri Investasi Indonesia/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Dilantik: 18 Juli 2024
Pendidikan
Yuliot Tanjung menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA Negeri 1 Padang Panjang, sebuah sekolah menengah yang terkenal dengan prestasinya di Sumatera Barat.
Ia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Andalas, universitas terkemuka di Sumatera Barat, dan meraih gelar Sarjana (S1) di bidang produksi ternak.
Selanjutnya, Yuliot melanjutkan pendidikan dengan gelar Magister Manajemen (S2) dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM, institusi dengan reputasi tinggi dalam manajemen.
Karier
Yuliot memulai karirnya di BKPM pada tahun 1988. Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, Yuliot telah menduduki berbagai posisi strategis di lembaga tersebut.
Salah satu tugas internasionalnya adalah menjadi Kepala Kantor Perwakilan BKPM di Taiwan, posisi yang membantu Yuliot memperluas jaringan dan pengetahuan investasi luar negeri.
Setelah kembali ke Indonesia, Yuliot menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Informasi, sebelum kemudian menjabat sebagai Direktur Promosi dalam Negeri di Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal pada tahun 2006.
Dari tahun 2014 hingga 2019, Yuliot menjabat sebagai Direktur Deregulasi Penanaman Modal di Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal.
Pada tahun 2020, Yuliot menjadi Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal di BKPM. Di posisi ini, ia bertanggung jawab atas pengembangan kebijakan dan strategi untuk mendukung iklim investasi yang kondusif di Indonesia.
Puncak karier Yuliot terjadi pada 18 Juli 2024, saat ia dilantik sebagai Wakil Menteri Investasi Indonesia/Wakil Kepala BKPM oleh Presiden Joko Widodo, mendampingi Menteri Bahlil Lahadalia.
Peran Yuliot diharapkan dapat membantu akselerasi investasi dalam dan luar negeri demi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dengan pengalaman luas dalam bidang investasi, Yuliot Tanjung merupakan salah satu tokoh kunci dalam kebijakan dan strategi investasi Indonesia.
Perjalanan karier panjangnya di BKPM dan peran pentingnya sebagai Wakil Menteri Investasi menjadikannya berpengaruh dalam upaya Indonesia untuk meningkatkan daya saing global di sektor investasi.
Dengan demikian, Wamen Yuliot Tanjung adalah sosok yang tidak bisa dianggap remeh dalam pengembangan kebijakan investasi di Indonesia.

