Empati adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan merasakan apa yang dialami oleh orang lain, seolah-olah berada dalam posisi mereka. Melansir dari buku “Kepemimpinan Empati Menurut Al-Qur’an” karya Asep Dika Hanggara (2019:28), empati adalah kemampuan untuk merasakan dan menghubungkan seseorang dengan pikiran, emosi, dan pengalaman orang lain.
Konsep ini berbeda dengan simpati, yang lebih berfokus pada perasaan kasihan atau iba terhadap kondisi orang lain tanpa benar-benar merasakan apa yang mereka alami.
Empati adalah fondasi penting dalam membangun hubungan interpersonal yang sehat dan bermakna. Ketika seseorang memiliki empati, mereka dapat lebih mudah memahami motivasi, perasaan, dan tindakan orang lain. Hal ini memungkinkan mereka untuk merespons dengan cara yang lebih tepat dan mendukung. Empati adalah kemampuan untuk melihat dunia melalui mata orang lain, mendengarkan dengan hati, dan merasakan dengan jiwa mereka.
Menurut psikologi, empati sering dibagi menjadi dua jenis, yakni empati kognitif dan empati afektif. Empati kognitif melibatkan kemampuan untuk memahami perspektif orang lain secara intelektual, sementara empati afektif berkaitan dengan kemampuan untuk merasakan emosi orang lain.
Kedua jenis empati ini bekerja bersama-sama untuk menciptakan pemahaman yang holistik terhadap pengalaman orang lain.
Empati adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan dikembangkan seiring waktu. Meskipun beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan alami untuk lebih berempati, setiap orang dapat meningkatkan kemampuan empatinya melalui latihan dan kesadaran diri. Hal ini melibatkan praktik mendengarkan aktif, mencoba memahami perspektif orang lain, dan menahan diri dari penilaian cepat.
Penting untuk dicatat bahwa empati bukanlah tentang setuju dengan semua tindakan atau pemikiran orang lain. Empati adalah kemampuan untuk memahami dan menghargai perspektif orang lain, bahkan ketika kita tidak setuju dengan mereka.
Ini adalah keterampilan yang sangat berharga dalam menyelesaikan konflik, membangun tim yang kohesif, dan menciptakan lingkungan yang inklusif dan suportif.