Solo, 13 Oktober 2024, Gelaran Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII 2024 di Solo, Jawa Tengah, membawa berkah bagi para penarik becak dan kusir andong. Jasa transportasi tradisional tersebut banjir penumpang dari atlet dan ofisial PEPARNAS XVII.
Eko (35), seorang penarik becak yang beroperasi di Pasar Klewer Surakarta, mengatakan bahwa jumlah penumpangnya meningkat sejak dimulainya kegiatan PEPARNAS pada Sabtu, 6 Oktober 2024. Para penumpang biasanya meminta untuk diantar berkeliling Kota Solo.
“Pada PEPARNAS XVII ini, Alhamdulillah ada peningkatan jumlah penumpang yang biasanya saya bawa berkeliling di daerah keraton atau diantar ke hotel,” ujar Eko di tepi jalan Pasar Klewer, Solo, pada Minggu (13/10/2024).
Menurut Eko, biasanya di hari-hari biasa ia hanya mengangkut dua hingga tiga penumpang, namun dalam PEPARNAS XVII ini, jumlahnya menjadi berkali-kali lipat.
“Mulai dari para pengunjung, pelatih, atlet, dan yang lainnya sering menggunakan jasa saya setelah pertandingan atau acara selesai, biasanya waktu sore,” katanya.
Selain Eko sebagai penarik becak, hal yang sama juga dirasakan oleh Didi (40), seorang kusir andong yang juga beroperasi di sekitaran Pasar Klewer Surakarta. Didi, yang berasal dari Boyolali, mengatakan bahwa di hari biasa ia hanya mendapat penumpang satu hingga tiga kali. Namun, karena adanya PEPARNAS XVII, jumlah penumpangnya bisa mencapai enam hingga tujuh kali. Biasanya, mereka disewa untuk berkeliling Kota Surakarta atau ke objek wisata.
“Pada hari biasa, mungkin saya hanya mengangkut satu dua atau tiga penumpang, namun dengan adanya acara PEPARNAS XVII Solo 2024, terjadi peningkatan jumlah penumpang yang saya bawa. Untuk meningkatkan pelayanan, saya menerima pembayaran nontunai dengan QR code untuk sewa andong saya,” ujar Didi.
Didi juga menyebutkan bahwa pemerintah memberikan fasilitas QR code kepada para penyedia layanan transportasi tradisional seperti andong dan becak. Hal ini membuat penumpang senang karena mereka bisa membayar sewa dengan mudah hanya dengan melakukan scan barcode.
Menurut Didi, para penyedia jasa transportasi tradisional tersebut dapat bebas mengakses semua wilayah Kota Surakarta untuk melayani penumpang ke semua titik tanpa batasan tempat.
“Pemerintah Kota Surakarta memberikan kemudahan akses bagi kami para penyedia jasa angkutan tradisional,” ujarnya.
Eko, Didi, dan para penyedia jasa angkutan tradisional lainnya adalah sebagian kecil warga Solo yang merasakan dampak ekonomi dari penyelenggaraan PEPARNAS XVII di kota mereka.