Kelelahan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satu yang paling umum adalah aktivitas fisik yang berlebihan tanpa istirahat yang cukup. Ketika seseorang terlalu memaksakan diri dalam beraktivitas, baik itu dalam pekerjaan maupun olahraga, tanpa memberikan waktu yang memadai untuk pemulihan, tubuh akan mengalami kelelahan. Hal ini terjadi karena cadangan energi tubuh terkuras habis dan otot-otot mengalami ketegangan berlebih. Akibatnya, bukan hanya kelelahan fisik yang dirasakan, tetapi juga dapat menyebabkan kelelahan mental dan emosional.
Di sisi lain, kurangnya aktivitas fisik juga dapat menjadi penyebab kelelahan yang sering diabaikan. Meskipun terdengar kontradiktif, gaya hidup yang terlalu sedentari atau kurang bergerak dapat membuat tubuh menjadi lemah dan mudah lelah. Ketika seseorang jarang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, kapasitas kardiovaskular dan kekuatan otot akan menurun, sehingga tubuh menjadi lebih cepat lelah bahkan saat melakukan aktivitas ringan. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga dapat mempengaruhi kualitas tidur, yang pada gilirannya berkontribusi pada perasaan lelah yang berkepanjangan.
Faktor gaya hidup lainnya yang berkontribusi terhadap kelelahan adalah kurangnya tidur dan pola makan yang tidak sehat. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk pemulihan tubuh dan pikiran. Ketika seseorang secara konsisten kurang tidur, baik dalam hal durasi maupun kualitas, tubuh tidak memiliki kesempatan yang cukup untuk meregenerasi sel-sel dan memulihkan energi. Sementara itu, pola makan yang tidak seimbang atau kekurangan nutrisi tertentu juga dapat menyebabkan kelelahan. Konsumsi makanan yang tinggi gula dan lemak jenuh, serta rendah serat dan nutrisi penting, dapat menyebabkan fluktuasi energi yang drastis dan kelelahan kronis. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan tidak hanya jumlah tidur dan aktivitas fisik, tetapi juga kualitas asupan nutrisi untuk menjaga tingkat energi yang optimal.