Aldi Handaling Merilis EP Perdana “Heartbreak Misery”, Mengisahkan Tentang Cinta Dan Kehidupan

Pada tanggal 20 September 2024, penyanyi dan penulis lagu Aldi Handaling merilis EP debutnya yang berjudul “Heartbreak Misery” di semua platform musik digital. EP ini dilahirkan dari kolaborasinya dengan Maniasonic – dengan Sekar Astiari dan Tabitha Atmodjo sebagai produser.

“Heartbreak Misery” mengisahkan cerita pribadi Aldi, terutama tentang cinta dan kehidupan. EP ini terdiri dari 4 lagu, dengan lagu penutupnya, “I’m Finally Letting You Go”, menjadi lagu kunci yang menceritakan perjalanan Aldi Handaling dalam belajar melepaskan hal yang seharusnya tidak dia miliki.

EP ini secara keseluruhan menggambarkan bagaimana Aldi melewati lima tahap kesedihan – mulai dari penolakan, duka, tawar-menawar, depresi, hingga penerimaan.

Aldi Handaling melalui berbagai pengalaman hidupnya, termasuk dalam percintaan, pertemanan, dan pergolakan hidup. Lagu terakhir, “I’m Finally Letting You Go”, mencerminkan proses melepaskan sesuatu yang tidak lagi menjadi miliknya.

Sorotan utama dari EP ini adalah bagaimana Aldi mengalami lima tahap kesedihan dan akhirnya berdamai dengan keadaannya. EP ini diilhami oleh lagu-lagu seperti “New Light” oleh John Mayer, “Mesra-mesraannya Kecil Kecilan Dulu” oleh Sal Priadi, dan “Evergreen” oleh Omar Apollo. Semua referensi ini digunakan untuk mengemas perjalanan emosi dari lirik hingga aransemen musik yang menggambarkan proses tersebut.

Pada lagu “I’m Finally Letting You Go”, instrumen seperti piano elektrik, synth, gitar elektrik, drum, string, dan bass menciptakan suasana melankolis yang mendukung lirik lagu. Piano elektrik menjadi instrumen utama yang membuka lagu dengan penuh perasaan.

Secara keseluruhan, “Heartbreak Misery” merangkum perjalanan emosi Aldi Handaling dalam menghadapi patah hati. EP ini disusun agar konsisten dan mudah dipahami oleh pendengar.

EP ini cocok bagi mereka yang sedang mengalami putus cinta dan belajar untuk berdamai dengan situasinya. Lagu-lagu di dalamnya dapat menemani pendengar melalui berbagai tahap perasaan, dari awal ketertarikan, frustrasi dengan realitas, hingga mampu melepaskan dan mengikhlaskan.

Source link