1. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Pemanfaatan uranium yang paling signifikan adalah sebagai bahan bakar dalam pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). PLTN merupakan fasilitas yang memanfaatkan reaksi fisi nuklir terkendali untuk menghasilkan energi termal yang kemudian dikonversi menjadi listrik.
Dalam proses ini, isotop uranium-235 dipanaskan dan dibombardir dengan neutron, menyebabkan pembelahan inti atom yang menghasilkan sejumlah besar neutron tambahan, memicu reaksi berantai yang melepaskan energi panas secara masif.
Panas yang dihasilkan digunakan untuk mengubah air menjadi uap bertekanan tinggi, yang kemudian menggerakkan turbin generator untuk memproduksi listrik. PLTN mampu menghasilkan energi dalam jumlah besar dengan emisi karbon yang relatif rendah dibandingkan pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
2. Persenjataan Militer
Senjata paling destruktif dalam arsenal militer modern adalah bom nuklir, yang menggunakan uranium sebagai komponen kritis. Senjata ini memanfaatkan sifat radioaktif dan fisi isotop U-235 yang telah diperkaya hingga tingkat tertentu.
Ketika mencapai masa kritis, U-235 memicu reaksi fisi berantai yang tidak terkendali, melepaskan energi luar biasa dalam bentuk ledakan nuklir. Efek dari senjata nuklir tidak hanya mencakup daya hancur yang masif, tetapi juga radiasi mematikan dan dampak lingkungan jangka panjang yang sangat merugikan bagi seluruh ekosistem.
3. Alat Medis
Meskipun uranium tidak digunakan secara langsung dalam prosedur medis, produk peluruhannya memiliki aplikasi penting dalam bidang kesehatan. Isotop-isotop hasil peluruhan uranium dimanfaatkan dalam berbagai prosedur diagnostik dan terapeutik.
Contoh signifikan adalah radium-223, yang digunakan dalam pengobatan kanker tulang metastatik, khususnya yang berasal dari kanker prostat. Dalam bidang diagnostik, isotop turunan uranium berperan penting dalam teknik pencitraan canggih seperti Positron Emission Tomography (PET) dan pemindaian gamma, memungkinkan visualisasi detail struktur dan fungsi tubuh internal. Pemanfaatan ini menunjukkan bagaimana bahan radioaktif, jika dikelola dengan tepat, dapat memberikan manfaat besar dalam perawatan kesehatan modern.