Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi perbincangan lagi setelah rencana Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membentuk panitia khusus (pansus) untuk mengembalikan partai politik tersebut ke pangkuan NU. PKB adalah partai politik yang berpengaruh di Indonesia, didirikan pada 23 Juli 1998 saat transisi politik menuju era Reformasi pasca runtuhnya rezim Orde Baru.
Partai PKB lahir dari usulan masyarakat NU kepada PBNU untuk berpartisipasi dalam politik dan demokrasi di Indonesia. Berbagai usulan mengenai nama, lambang, visi misi, pengurus, AD/ART, dan lainnya diajukan oleh warga NU kepada PBNU. Usulan nama partai yang paling banyak adalah Nahdlalul Ummah, Kebangkitan Umat, dan Kebangkitan Bangsa, sedangkan lambang yang paling banyak adalah gambar bumi, bintang sembilan, dan warna hijau.
PBNU berhati-hati dalam menerima usulan tersebut karena Muktamar NU menyatakan tidak terikat dengan partai politik dan tidak melakukan kegiatan politik praktis. Pada 3 Juni 1998, PBNU membentuk Tim Lima yang dipimpin oleh HM Rozy Munir untuk mewujudkan cita-cita warga NU. Tim Lima dipimpin oleh KH Ma’ruf Amin dan beranggotakan tokoh-tokoh NU yang berkomitmen memperjuangkan visi partai PKB.
PKB didirikan oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan tujuan memperjuangkan nilai-nilai Islam moderat, keadilan sosial, keberagaman, dan kebhinekaan bangsa. Partai ini juga berkomitmen untuk memajukan pendidikan, pertahanan, kesejahteraan masyarakat, serta hak-hak masyarakat. PKB terus berupaya untuk memperkuat demokrasi, keadilan sosial, dan persatuan di Indonesia.