Apakah Benar Laki-Laki Tampan Lebih Berhasil? Menyelidiki Bias Gender yang Terjadi

Bias Gender: Bentuk-Bentuk dan Dampaknya

Bias gender merupakan fenomena kompleks yang melibatkan kecenderungan, untuk lebih menguntungkan atau merugikan salah satu gender, sering kali menghasilkan diskriminasi yang termanifestasikan dalam berbagai bentuk perlakuan tidak adil atau stereotip. Fenomena ini tidak hanya terbatas pada latar belakang individu atau kelompok tertentu, tetapi juga tercermin dalam struktur sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat secara luas.

Dijelaskan dalam laman Builtin, bias gender terkadang terbentuk tanpa disadari sebagai hasil dari asumsi atau stereotip yang melekat kuat dalam budaya atau tradisi tertentu. Misalnya, ketika masyarakat secara tidak sadar mengasosiasikan peran tertentu dengan jenis kelamin tertentu, seperti menganggap bahwa laki-laki lebih cocok untuk pekerjaan teknis atau kepemimpinan, sementara perempuan lebih sesuai untuk peran domestik atau perawatan. Hal ini dapat mengakibatkan pengambilan keputusan yang tidak adil dalam pengaturan karir, pembayaran gaji, atau kesempatan untuk kemajuan dalam karir.

Menurut jurnal yang ditulis oleh Agus Afandi tentang Bentuk-Bentuk Perilaku Bias Gender, ada beberapa bentuk konkret dari bias gender yang sering muncul dalam kehidupan masyarakat:

Marginalisasi

Marginalisasi merujuk pada proses dimana sekelompok individu diperlakukan secara tidak adil atau dikecualikan dari akses terhadap sumber daya atau kesempatan, semata-mata karena perbedaan jenis kelamin. Contohnya, stereotip yang menyamakan gender dengan peran reproduktif dapat menyebabkan perempuan dianggap kurang kompeten dalam lingkungan kerja atau bahkan dipecat karena kehamilan atau tugas-tugas keluarga.

Subordinasi

Subordinasi terjadi ketika peran atau tanggung jawab tertentu dianggap lebih rendah, atau kurang penting hanya karena dilakukan oleh satu jenis kelamin. Ini sering kali terjadi dalam pembagian tugas di rumah tangga atau dalam struktur organisasi yang menempatkan laki-laki dalam posisi otoritas atau kepemimpinan, sementara perempuan diposisikan untuk mendukung peran domestik.

Stereotip

Stereotip gender adalah prasangka atau pandangan umum yang mendasar, pada karakteristik tertentu yang diyakini dimiliki oleh anggota suatu jenis kelamin. Misalnya, stereotip bahwa perempuan lebih emosional atau kurang rasional dibandingkan laki-laki dapat mempengaruhi bagaimana perempuan dinilai atau diperlakukan dalam konteks sosial atau profesional.

Kekerasan

Bias gender juga dapat memunculkan kekerasan dalam berbagai bentuk, termasuk fisik dan verbal. Pandangan bahwa perempuan lebih lemah atau lebih patuh sering kali digunakan sebagai justifikasi untuk perlakuan kasar atau penindasan, seperti kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, atau perdagangan manusia.