Shalat Idul Adha adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Shalat ini dapat dilakukan secara berjamaah maupun sendirian. Shalat ini terdiri dari 2 rakaat dengan tambahan takbir sebanyak tujuh kali di rakaat pertama dan lima kali di rakaat kedua. Berikut adalah tata cara lengkap shalat Idul Adha beserta dalil dan ayat yang mendukungnya.
1. Membaca Niat Shalat Idul Adha
Sebelum memulai shalat, penting untuk melafalkan niat shalat Idul Adha. Niat ini diucapkan dalam hati dengan penuh keikhlasan kepada Allah Ta’ala. Niat shalat Idul Adha adalah sebagai berikut:
Bahasa Arab: أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
Bahasa Latin: Usholli sunnatan ‘iidil adha rok’ataini mustaqbilal qiblati imaman/ma’muuman lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Saya niat shalat sunah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah Ta’ala.”
Apabila menjadi imam, Anda melafalkan “imaman” dalam niat dan “ma’muuman” jika menjadi makmum. Dalil tentang niat dalam shalat dapat ditemukan dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab r.a: “Sesungguhnya segala amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Melakukan Takbiratul Ihram
Setelah niat, langkah berikutnya adalah melakukan takbiratul ihram. Takbir ini merupakan takbir pertama dalam shalat yang diiringi dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga atau bahu.
3. Membaca Doa Iftitah
Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca doa iftitah yang mengandung pujian kepada Allah SWT. Doa ini adalah sunnah yang dianjurkan untuk dibaca sebelum melanjutkan ke bacaan takbir berikutnya.
4. Takbir Sebanyak 7 Kali (Rakaat Pertama)
Setelah membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan melakukan takbir sebanyak tujuh kali di rakaat pertama. Setiap takbir diselingi dengan pujian kepada Allah SWT. Bacaan yang dianjurkan di sela-sela setiap takbir adalah:
Bahasa Arab: اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Bahasa Latin: Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa’ashiilaa
Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau bisa juga membaca tasbih berikut ini:
Bahasa Arab: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Bahasa Latin: Subhanallah walhamdulillah wala ilaaha illallahu wallahu akbar wala haulawala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
Dalil mengenai takbir dalam shalat Idul Adha dapat ditemukan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a: “Bahwa Rasulullah SAW bertakbir pada shalat Idul Fitri dan Idul Adha sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).