Turki akan mengenakan tarif sebesar 40 persen untuk kendaraan dari China guna melindungi produksi dalam negeri dan mengurangi defisit negara. Tarif ini berlaku untuk mobil penumpang konvensional dan hybrid asal China dengan pajak minimum sebesar 7.000 dolar AS. Produsen otomotif China mendapat tekanan dari berbagai negara termasuk Eropa yang juga berencana mengeluarkan kebijakan serupa. Negara-negara tersebut mengatur hal ini karena sektor otomotif di China disubsidi secara besar-besaran oleh pemerintah sehingga mengakibatkan kendaraan listrik China lebih murah dan mengancam produksi lokal. Di sisi lain, perusahaan Barat yang ingin berbisnis di China harus melakukan usaha patungan dengan perusahaan lokal yang ada di sana. Hal ini menciptakan kondisi pasar yang tidak adil.