Obat flu dapat menghasilkan hasil positif palsu pada tes narkoba karena beberapa senyawa yang terkandung dalam obat flu dapat mengganggu pengujian amfetamin, sehingga menghasilkan hasil positif palsu untuk narkoba. Penelitian pada tahun 2010 menemukan bahwa senyawa seperti brompheniramine yang terdapat dalam obat flu dapat memengaruhi hasil tes narkoba.
Antihistamin adalah jenis obat yang sering digunakan untuk mengatasi alergi, vertigo, atau insomnia. Beberapa senyawa dalam antihistamin dapat memberikan reaksi mirip dengan amfetamin dalam tes narkoba, sehingga menghasilkan hasil positif palsu yang menimbulkan kekhawatiran.
Penelitian pada tahun 2008 juga menemukan bahwa inhaler dari beberapa merek dapat memperumit pengujian amfetamin karena mengandung levomethamphetamine, yang mirip dengan methamphetamine. Namun, tes narkoba yang lebih canggih dapat membedakan kedua senyawa tersebut.
Antidepresan juga dapat menghasilkan hasil positif palsu dalam tes narkoba, terutama dalam tes penyalahgunaan amfetamin. Beberapa jenis antidepresan, seperti benzodiazepin, dapat memengaruhi hasil tes amfetamin bahkan hingga 21 hari setelah konsumsi. Informasi yang lengkap tentang obat-obatan yang dikonsumsi sangat penting untuk menghindari kesalahan interpretasi hasil tes narkoba.