Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan menuju ekonomi hijau. Hal ini disampaikan Tito saat memimpin Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis.
“Tema yang dipilih tahun ini mengenai ekonomi hijau dan berkelanjutan, ramah lingkungan merupakan tekad kita untuk memperkokoh komitmen, tanggung jawab, dan kesadaran pemerintah termasuk pemerintah daerah akan amanah untuk membangun keberlanjutan dalam pengelolaan Indonesia,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta.
Dia menjelaskan bahwa pemilihan tema tersebut bertujuan untuk mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan serta menciptakan pembangunan yang berkelanjutan untuk generasi mendatang mengingat bahaya serius yang akan dihadapi akibat perubahan lingkungan di masa depan.
Di tingkat internasional, telah disepakati sejumlah perjanjian tentang mitigasi, adaptasi, dan skema pembiayaan dalam merespons perubahan iklim. Oleh karena itu, Indonesia perlu turut serta dalam gerakan tersebut.
Tito menegaskan bahwa otonomi daerah memberikan kesempatan bagi daerah untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan serta kepentingan masyarakat setempat secara mandiri. Otonomi daerah dirancang untuk mencapai tujuan utama, yaitu kesejahteraan dan demokrasi.
Upaya mencapai kesejahteraan dilakukan dengan memberikan pelayanan publik yang efektif dan efisien melalui inovasi kebijakan sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing. Sementara itu, dari sudut pandang demokrasi, otonomi daerah juga berperan sebagai alat pendidikan politik di tingkat lokal untuk mempercepat terbentuknya masyarakat madani atau civil society.
Ini adalah momentum yang tepat bagi kita untuk melakukan evaluasi dan koreksi dalam perjalanan kebijakan otonomi daerah selama lebih dari seperempat abad, atau 28 tahun.”>
Kita perlu melakukan introspeksi tentang bagaimana aplikasi otonomi daerah selama ini.