14 Cara Manusia Melindungi Diri dengan Mekanisme Pertahanan Ego, Mulai dari Penolakan Hingga Pengalihan Perasaan

Pembentukan reaksi adalah mekanisme pertahanan psikologis di mana seseorang bertindak secara berlawanan dengan apa yang sebenarnya dirasakan atau dipikirkan, sehingga menyembunyikan perasaan yang sebenarnya. Individu yang tidak sepenuhnya memahami atau tidak dapat mengakui perasaan,, atau dorongan hati mereka sendiri sering kali menggunakan metode ini, sebagai cara untuk mengatasi ketidaknyamanan emosional. Contohnya, seseorang yang bertepuk tangan dan bersikap antusias ketika pesaingnya memenangkan suatu penghargaan, mungkin sedang mengalami pembentukan reaksi. Mereka mungkin tidak dapat mengakui rasa kecewa mereka sendiri saat ini. Dengan bertindak dengan antusias untuk memuji pemenang, mereka secara tidak langsung menghindari rasa cemas yang terkait dengan ancaman terhadap harga diri mereka.

Penghindaran adalah mekanisme pertahanan ego, di mana seseorang menolak untuk menghadapi atau memikirkan orang, tempat, atau situasi yang menimbulkan kecemasan atau rasa bersalah. Individu yang mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD) sering menggunakan mekanisme ini sebagai cara untuk mengurangi gejala yang terkait dengan trauma mereka. Sebagai contoh, seorang remaja yang terjebak di dalam lift mungkin menghindari menggunakan lift lagi sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan yang terkait dengan pengalaman traumatis tersebut. Meskipun penghindaran mungkin memberikan rasa lega sementara, namun secara tidak langsung menghindari masalah yang sebenarnya. Dalam jangka panjang, penanganan penghindaran dapat menyebabkan masalah baru, seperti kurangnya kemampuan untuk mengatasi situasi yang menimbulkan kecemasan.

Kompartmentalisasi adalah mekanisme pertahanan ego yang melibatkan pemblokiran kesadaran akan bagian-bagian tertentu dari kepribadian seseorang, sehingga mereka dapat berperilaku di luar nilai-nilai atau keyakinan mereka. Intinya, individu memisahkan aspek kehidupan mereka ke dalam kategori yang berbeda, untuk menghindari konflik internal atau kecemasan. Misalnya, seseorang mungkin jujur dan konsisten dalam mengelola keuangan mereka, tetapi secara bersamaan berbohong atau curang dalam pelaporan pajak mereka. Mereka mungkin tidak menyadari perbedaan antara nilai integritas finansial dan ketidakjujuran dalam kewajiban pajak mereka, karena mereka telah membagi bagian-bagian ini dari diri mereka sendiri ke dalam “kotak” yang terpisah.

Represi melibatkan menahan secara tidak sadar perasaan, pikiran, atau ingatan di luar kesadaran seseorang sebagai upaya untuk melindungi diri dari kecemasan atau ketakutan yang terkait. Mekanisme pertahanan ini tidak disadari oleh individu, yang berarti mereka memiliki sedikit atau tidak ada kendali langsung atas proses tersebut. Kenangan yang direpresi tetap berada di bawah permukaan pikiran bawah sadar mereka dan dapat memengaruhi perasaan dan perilaku mereka tanpa kesadaran mereka. Sebagai contoh, seseorang dewasa mungkin memiliki kesulitan dalam mempercayai orang lain karena mengalami trauma masa kecil yang terkubur di bawah kesadaran mereka. Otak mereka terus-menerus mengasosiasikan kenangan yang direpresi dengan rasa takut menjadi tidak aman secara emosional atau fisik dalam hubungan, meskipun tidak ada ancaman nyata yang terjadi saat ini.

Perpindahan adalah mekanisme pertahanan ego di mana seseorang mengalihkan perasaan, atau dorongan mereka terhadap orang lain atau objek yang kurang mengancam, ketika mereka merasa tidak aman untuk mengungkapkan perasaan tersebut secara langsung. Meskipun perpindahan dapat memberikan rasa lega sementara, penggunaannya seringkali tidak efektif dan dapat menyebabkan masalah yang lebih besar melibatkan orang lain. Sebagai contoh, seseorang yang marah kepada atasannya karena masalah di tempat kerja, mungkin mengalihkan kemarahan mereka kepada pasangan mereka di rumah. Ekspresi kemarahan kepada atasan mungkin dianggap tidak dapat diterima karena risiko kehilangan pekerjaan, sehingga menjadi lebih aman bagi individu untuk menyalurkan kemarahan mereka kepada pasangan, meskipun itu mungkin tidak adil atau relevan dengan situasi yang sebenarnya.