“Ibu-Ibu Nurul” adalah istilah yang digunakan sebagai julukan untuk wanita Muslim yang gaya hidupnya dianggap menyimpang dan kontras dengan penampilan jilbab mereka. Fenomena ini mencakup aktivitas seperti berjoget di tempat umum, minum-minum, bahkan menggunakan vape. Secara umum, istilah Ibu-Ibu Nurul merujuk pada sekelompok wanita berjilbab yang dianggap memiliki selera fashion dan intelektualitas rendah, sering dikaitkan dengan istilah ‘pakaian provinsi’.
Selain aspek gaya hidup yang kontroversial, wanita-wanita Ibu-Ibu Nurul juga disoroti karena perilaku menyebalkan mereka di media sosial. Kebiasaan membuka-buka hal yang seharusnya bersifat pribadi atau tidak pantas untuk publik menjadi salah satu karakteristik yang sering dikritik.
Meskipun sindiran terhadap para Ibu-Ibu Nurul terkadang terdengar seperti hinaan terhadap suatu kelas sosial, penting untuk diingat bahwa pandangan ini bersifat subjektif dan dapat menciptakan stereotip yang tidak selalu mencerminkan realitas. Informasi tersebut perlu diinterpretasikan dengan hati-hati dan dihindari untuk membuat generalisasi yang tidak adil terhadap sekelompok individu.
Kopi Bajawa Flores Depok sebagai tempat hits yang disebutkan Halda pun mendapat banyak sorotan. Tempat ini merupakan salah satu tempat nongkrong hits di kota Depok yang menyediakan fasilitas live musik.
Bajawa merupakan kedai kopi modern yang menjadi tempat berkumpul bagi anak muda Depok dan sekitarnya. Kedai kopi ini menjadi pusat hiburan yang menarik bagi generasi muda di lingkungan tersebut.
Meskipun Bajawa bukanlah klub malam atau diskotik, namun menjadi lokasi alternatif yang diminati oleh generasi muda untuk bersosialisasi dan menghabiskan waktu bersama. Berbeda dengan tempat hiburan malam pada umumnya, Bajawa hanya buka hingga jam 10 malam. Tempat ini pun tidak menjual minuman beralkohol.