Tafsir Mimpi dalam Islam: Kumpulan Arti Mimpi dari Shahih Bukhari

Diriwayatkan oleh Abu Qatada:
Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa mimpi baik berasal dari Allah, dan mimpi buruk berasal dari Setan. Orang yang melihat mimpi buruk disarankan untuk meludah ke kiri dan mencari perlindungan dari Allah.
Volume 9, Buku 87, Nomor 126:
Diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri:
Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa siapa pun yang melihatnya dalam mimpi sebenarnya melihatnya dengan kebenaran, karena Setan tidak dapat muncul dengan bentuknya.
Volume 9, Buku 87, Nomor 127:
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa beliau diberikan kunci berbicara yang fasih dan diberikan kemenangan dengan rasa takut (yang dilemparkan ke dalam hati musuh). Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa ketika beliau sedang tidur, kunci harta bumi dibawa kepadanya.
Volume 9, Buku 87, Nomor 128:
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar:
Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa beliau melihat dirinya dekat Ka’bah dalam mimpi terakhir beliau. Beliau juga melihat Al-Masih, putra Maryam, dan Al-Masih Ad-Dajjal.
Volume 9, Buku 87, Nomor 129:
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
Riwayat tentang seorang pria yang bermimpi dan mendatangi Nabi Muhammad SAW untuk meminta penafsiran mimpi tersebut.
Volume 9, Buku 87, Nomor 130:
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik:
Nabi Muhammad SAW sering mengunjungi Um Haram, istri ‘Ubada bin As-Samit. Suatu hari, beliau bercerita tentang mimpi indah yang melibatkannya sebagai pejuang di jalan Allah.
Volume 9, Buku 87, Nomor 131:
Diriwayatkan oleh Kharijah bin Zaid bin Tsabit:
Um Al-‘Ala, seorang wanita Ansari, diberikan kesaksian oleh Nabi Muhammad SAW bahwa dia adalah penduduk surga. Beliau kemudian bercerita tentang mimpi yang melibatkannya sebagai pejuang di jalan Allah.
Volume 9, Buku 87, Nomor 132:
Diriwayatkan Az-Zuhri:
Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa beliau tidak tahu apa yang Allah akan lakukan terhadap Utsman bin Maz’un, seorang sahabat yang sakit fatal. Namun, Um Al-‘Ala bermimpi melihat aliran air mengalir pada makam Utsman bin Maz’un, dan Nabi Muhammad SAW mengartikan itu sebagai perbuatan baiknya.
Volume 9, Buku 87, Nomor 134:
Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Umar:
Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa saat beliau tidur, beliau diberikan semangkuk penuh susu dan meminumnya sampai kenyang. Beliau memberikan sisanya kepada ‘Umar bin Al-Khattab, dan ini diartikan sebagai pengetahuan agama.
Volume 9, Buku 87, Nomor 136:
Diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri:
Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa saat beliau tidur, beliau melihat orang-orang di hadapannya mengenakan kemeja. Mereka diartikan sebagai pengetahuan agama. ‘Umar bin Al-Khattab juga ditampilkan dalam mimpi, mengenakan kemeja yang diseret di belakangnya, diartikan sebagai pengetahuan agama.
Volume 9, Buku 87, Nomor 137:
Diriwayatkan Qais bin ‘Ubada:
Seseorang lewat di depan Sa’ad bin Malik dan Ibnu ‘Umar, dan mereka mengatakan bahwa orang tersebut adalah penghuni surga. Sa’ad bin Malik bertanya kepada orang itu dan mendengar cerita tentang mimpi yang melibatkannya memanjat sebuah tiang di surga.
Volume 9, Buku 87, Nomor 137:
Diriwayatkan oleh Qais bin ‘Ubada:
Sa’ad bin Malik dan Ibnu ‘Umar melihat seseorang lewat, dan mereka menyatakan bahwa orang tersebut adalah penghuni surga. Sa’ad bin Malik bertanya kepada orang itu dan mendengar cerita tentang mimpi yang melibatkannya memanjat sebuah tiang di surga.