Menurut WallStreetMojo, terdapat beberapa faktor utama yang memengaruhi teori keunggulan komparatif menurut Ricardo, yaitu:
1. Lokasi Geografis
Faktor geografis memainkan peran penting karena setiap negara memiliki iklim, keragaman, dan sumber daya yang berbeda. Contohnya, negara seperti Arab dan Afrika memiliki kondisi yang mendukung pertumbuhan kurma karena memiliki iklim kering dan panas yang optimal untuk tanaman tersebut. Hal ini memberikan keunggulan bagi negara-negara tersebut dalam produksi dan perdagangan kurma.
2. Kelimpahan Sumber Daya (Bahan Baku)
Jika suatu negara memiliki kelimpahan suatu bahan baku, itu dapat memberikan keunggulan dibandingkan negara lain. Belgia adalah contoh yang baik dalam hal ini dengan kelimpahan pohon kakao. Ketersediaan besar pohon kakao menjadi keunggulan ekonomi Belgia, memungkinkan produksi cokelat berkualitas tinggi dengan bantuan tenaga kerja terampil.
3. Tenaga Kerja
Jika suatu negara ingin memproduksi barang yang memberikan keuntungan namun kekurangan tenaga kerja, hal ini dapat berdampak negatif. Negara-negara yang memanfaatkan tenaga kerja terampil dengan baik, seperti Jerman dalam industri manufaktur atau Jepang dalam teknologi, mampu memproduksi barang dengan efisiensi yang tinggi, memberikan keunggulan komparatif bagi mereka.
4. Teknologi
Perbedaan dalam teknologi antar-negara dapat menciptakan kesenjangan dalam produktivitas tenaga kerja dan barang. Contohnya adalah AS yang memiliki teknologi yang maju dalam sektor teknologi informasi dan inovasi.
5. Produktivitas
Produktivitas terkait dengan tingkat tenaga kerja tak terampil yang memengaruhi produktivitas secara keseluruhan. Negara-negara dengan tingkat produktivitas yang tinggi dalam sektor tertentu, seperti Swiss dalam sektor keuangan, menunjukkan bagaimana produktivitas yang tinggi dapat menjadi keunggulan komparatif.
6. Inovasi Produk
Dalam skenario di mana produk memiliki skala yang sama, negara lain mungkin memproduksinya dengan biaya yang lebih rendah. Pergeseran keunggulan komparatif dari satu negara ke negara lain bisa terjadi ketika produk yang sama diproduksi dengan biaya yang lebih rendah oleh negara lain, seperti halnya industri otomotif Jepang yang sebelumnya dikuasai oleh AS.
7. Tradisi, Budaya, dan Preferensi
Preferensi konsumen dan permintaan untuk produk berkualitas tinggi dalam pasar internasional dapat menjadi keunggulan komparatif bagi negara yang memproduksinya. Negara yang mampu memenuhi permintaan pasar internasional dengan produk yang diinginkan, seperti Italia dalam industri mode atau Prancis dalam produk makanan, memperoleh keunggulan komparatif karena kesesuaian produk mereka dengan preferensi pasar global.